Perang yang melibatkan Islandia

Meskipun Islandia memperoleh kemerdekaannya sepanjang sejarah, Islandia hanya berpartisipasi dalam sejumlah perang. Islandia secara umum dikenal sebagai negara yang damai dan tidak melakukan intervensi langsung dalam konflik internasional. Berikut beberapa perang yang melibatkan Islandia:

1. Perang Dunia II: Islandia, Perang Dunia II. Dia menandatangani perjanjian pertahanan dengan Inggris pada tahun 1940 untuk mendukung pemerintah Norwegia yang melarikan diri dari pendudukan Jerman selama Perang Dunia II. Islandia digunakan sebagai pangkalan di bawah kendali Inggris dan menjadi sasaran serangan bom oleh Angkatan Udara Kerajaan Inggris. Islandia keluar dari perang pada tahun 1944, memperoleh kemerdekaan sebagai Republik Islandia.

2. Perang Dingin: Islandia menandatangani perjanjian pertahanan dengan Amerika Serikat (AS) guna memberikan perlindungan terhadap kemungkinan serangan Uni Soviet dengan menjadi anggota NATO selama Perang Dingin. Islandia memiliki kepentingan strategis dengan menjadi tuan rumah pangkalan militer AS.

3. Perang Afghanistan: Islandia bergabung dengan Perang Afghanistan pada tahun 2001 untuk mendukung pasukan koalisi pimpinan AS. Islandia berusaha menjamin perdamaian dan keamanan dengan mengirimkan pasukan ke Afghanistan. Meskipun kontribusi militer Islandia kecil, Islandia merupakan salah satu negara yang secara resmi berpartisipasi dalam perang.

4. Misi Perdamaian Internasional: Islandia juga mengambil bagian dalam misi perdamaian di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Misalnya, Islandia telah berkontribusi pada upaya perdamaian PBB di wilayah seperti Kosovo, Bosnia dan Herzegovina, dan Timor Timur. Perang yang melibatkan Islandia pada umumnya bersifat defensif dan ditujukan untuk upaya perdamaian. Negara ini umumnya mengikuti kebijakan luar negeri yang netral dan melakukan pendekatan intervensi militer dengan hati-hati.